Entri

first

hai.... sebenarnya blog ini udah lama di buat tapi ya gitulah. isinya masih kosong melompong.  gua bingung mau ngisi apaan. sebenernya gua ...

Senin, 22 Agustus 2016

Kebudayaan masyarakat Korea dalam berkencan

1. Apa yang harus dilakukan dan Apa yang tidak
     Di Korea, Para pria wajib membayar segalanya ketika berkencan. Dan mereka juga diharapkan untuk membawa tas perempuan. Hal tersebut adalah pemandangan yang sangat umum untuk melihat para pria Korea  membawa tas pacar mereka ‘di mal, sekolah, jalan, kereta bawah tanah dan tempat-tempat umum lainnya.

Seorang gadis Korea juga membawa serta teman dekat sebagai pendamping  ketika mulai berkencan dengan seorang pria baru. Hal tersebut juga sama ketika mereka pergi secara berkelompok.

Pasangan itu harus bijaksana dan ramah kepada teman-teman yang mendampingi mereka. Selama tahap ini, jika hubungan mereka  semakin berkembang, mereka tidak boleh menunjukkan rasa kasih sayang mereka dengan- berciuman dan berpegangan tangan karena hal tersebut masih dianggap tabu.

2. Tahap Berkencan
     Kencan dapat dimulai ketika SMA. Namun, ciuman pertama pada umumnya terjadi di perguruan tinggi.
Kencan dengan bersikap ramah adalah titik awal dari sebuah hubungan. Biasanya para Pasangan dapat bermain game di ruangan PC (kebanyakan untuk remaja dan dewasa muda), menonton film, makan malam, minum di bar dan bernyanyi di karaoke.

Seiring waktu berlalu, para pasangan tersebut bisa keluar tanpa teman. Mereka dapat berpegangan tangan di depan umum. Hal ini juga normal untuk melihat mereka mengenakan pakaian yang sama (Couple T-Shirt) untuk menunjukkan kasih sayang dan kedekatan mereka.

3. Konservatif Budaya
    Tidak seperti di negara lain, sangat langka untuk melihat para pasangan remaja berkencan klub malam Korea. Bagi mereka yang sudah menjalin suatu hubungan, menjadi lebih dekat memerlukan hubungan jangka panjang bersama-sama setidaknya satu tahun.

Berpegangan tangan didepan umum biasanya diterima ketika mereka sudah menjalin hubungan jangka panjang, gerak tubuh dan ekspresi lain dari kedekatan fisik seperti berciuman di depan umum secara tradisional tidak dapat diterima.
Hal ini juga tidak umum untuk berbicara secara terbuka tentang seks selama percakapan biasa. Secara tradisional, warga Korea tidak akan masuk rumah pacar  mereka sampai mereka ingin menikah.

4. Kencan Buta
     Kencan buta sangat umum di Korea. Coffee Shop dan berbagai tempat makan biasanya menjadi tempat untuk kencan buta. Orangtua biasanya mengatur usia anaknya untuk menikah.

Perjodohan masih dipraktekkan di Korea, terutama dalam keluarga yang masih sangat tradisional. Jadi, ketika orang tua telah menemukan seseorang untuk menyuruh anaknya berkencan, ini biasanya menunjukkan bahwa pernikahan pasti akan terjadi.

Para orang Korea biasanya mendapatkan pasangan berkencan melalui teman, kolega, atasan, dan tentu saja, orang tua dan kerabat.

5. Interaksi Dalam Berkencan
    Di tengah modernitas Korea dan kemajuan di berbagai bidang, prospek tradisional Korea tentang kencan dan pernikahan antar-ras masih merupakan hal yang tidak biasa.

Dengan akar  budaya yang kuat dan patriotik, orang tua mendorong anak-anak mereka untuk menikah dengan orang Korea.

Bahkan sekarang, jika menikah dengan orang asing maka akan sering dibenci oleh masyarakat. Anak dari Korea dan orang asing dapat diganggu di sekolah karena bukan merupakan Korea murni.

Mereka yang berkencan dengan orang asing dapat sering terkena gosip. Sementara sekarang masih secara pelan-pelan berubah, budaya tradisional masih sangat diikuti oleh banyak orang Korea

Minggu, 21 Agustus 2016

Black Day


Ada yang tau gak sih kalau di Korea ada yang namanya Black Day?

Kalau 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Valentine dan 14 Maret adalah Hari Putih, maka warga Korea Selatan punya satu hari lagi pada 14 April yaitu Black Day.
Wah, apalagi tuh black day? Jadi, Black Day adalah hari perayaan buat para jomblo yang enggak dapat hadiah saat Valentine atau yang pernyataan cintanya enggak dibalas saat White Day. Hari itu dinamakan Black Day karena mereka merasa terpuruk atau merana dan merepresentasikannya dengan memakan mi hitam Korea bernama jjajangmyeon.

Para jomblo yang berkumpul untuk makan jjajangmyeon ini juga memakai pakaian serba hitam hingga cat kuku, aksesoris, bahkan sepatu. Jjajangmyeon sendiri adalah mi yang dilapisi pasta kedelai hitam. Mi ala Tiongkok ini dianggap memberi kenyamanan dibandingkan makanan lainnya.

Black Day di Korea Selatan bahkan dirayakan dengan membuat kontes makan jjajangmyeon. Kontes ini mendapat antusiasme yang luar biasa dari para jomblo yang ada di sana. Selain jjajangmyeon, mereka juga biasa memakan apa saja yang berwarna hitam seperti kopi hitam atau kue-kue yang berwarna hitam. Di hari itu, apapun yang mereka pakai dan makan haruslah serba hitam, sama seperti saat White Day yang serba putih.