Entri

first

hai.... sebenarnya blog ini udah lama di buat tapi ya gitulah. isinya masih kosong melompong.  gua bingung mau ngisi apaan. sebenernya gua ...

Senin, 22 Agustus 2016

Kebudayaan masyarakat Korea dalam berkencan

1. Apa yang harus dilakukan dan Apa yang tidak
     Di Korea, Para pria wajib membayar segalanya ketika berkencan. Dan mereka juga diharapkan untuk membawa tas perempuan. Hal tersebut adalah pemandangan yang sangat umum untuk melihat para pria Korea  membawa tas pacar mereka ‘di mal, sekolah, jalan, kereta bawah tanah dan tempat-tempat umum lainnya.

Seorang gadis Korea juga membawa serta teman dekat sebagai pendamping  ketika mulai berkencan dengan seorang pria baru. Hal tersebut juga sama ketika mereka pergi secara berkelompok.

Pasangan itu harus bijaksana dan ramah kepada teman-teman yang mendampingi mereka. Selama tahap ini, jika hubungan mereka  semakin berkembang, mereka tidak boleh menunjukkan rasa kasih sayang mereka dengan- berciuman dan berpegangan tangan karena hal tersebut masih dianggap tabu.

2. Tahap Berkencan
     Kencan dapat dimulai ketika SMA. Namun, ciuman pertama pada umumnya terjadi di perguruan tinggi.
Kencan dengan bersikap ramah adalah titik awal dari sebuah hubungan. Biasanya para Pasangan dapat bermain game di ruangan PC (kebanyakan untuk remaja dan dewasa muda), menonton film, makan malam, minum di bar dan bernyanyi di karaoke.

Seiring waktu berlalu, para pasangan tersebut bisa keluar tanpa teman. Mereka dapat berpegangan tangan di depan umum. Hal ini juga normal untuk melihat mereka mengenakan pakaian yang sama (Couple T-Shirt) untuk menunjukkan kasih sayang dan kedekatan mereka.

3. Konservatif Budaya
    Tidak seperti di negara lain, sangat langka untuk melihat para pasangan remaja berkencan klub malam Korea. Bagi mereka yang sudah menjalin suatu hubungan, menjadi lebih dekat memerlukan hubungan jangka panjang bersama-sama setidaknya satu tahun.

Berpegangan tangan didepan umum biasanya diterima ketika mereka sudah menjalin hubungan jangka panjang, gerak tubuh dan ekspresi lain dari kedekatan fisik seperti berciuman di depan umum secara tradisional tidak dapat diterima.
Hal ini juga tidak umum untuk berbicara secara terbuka tentang seks selama percakapan biasa. Secara tradisional, warga Korea tidak akan masuk rumah pacar  mereka sampai mereka ingin menikah.

4. Kencan Buta
     Kencan buta sangat umum di Korea. Coffee Shop dan berbagai tempat makan biasanya menjadi tempat untuk kencan buta. Orangtua biasanya mengatur usia anaknya untuk menikah.

Perjodohan masih dipraktekkan di Korea, terutama dalam keluarga yang masih sangat tradisional. Jadi, ketika orang tua telah menemukan seseorang untuk menyuruh anaknya berkencan, ini biasanya menunjukkan bahwa pernikahan pasti akan terjadi.

Para orang Korea biasanya mendapatkan pasangan berkencan melalui teman, kolega, atasan, dan tentu saja, orang tua dan kerabat.

5. Interaksi Dalam Berkencan
    Di tengah modernitas Korea dan kemajuan di berbagai bidang, prospek tradisional Korea tentang kencan dan pernikahan antar-ras masih merupakan hal yang tidak biasa.

Dengan akar  budaya yang kuat dan patriotik, orang tua mendorong anak-anak mereka untuk menikah dengan orang Korea.

Bahkan sekarang, jika menikah dengan orang asing maka akan sering dibenci oleh masyarakat. Anak dari Korea dan orang asing dapat diganggu di sekolah karena bukan merupakan Korea murni.

Mereka yang berkencan dengan orang asing dapat sering terkena gosip. Sementara sekarang masih secara pelan-pelan berubah, budaya tradisional masih sangat diikuti oleh banyak orang Korea

Minggu, 21 Agustus 2016

Black Day


Ada yang tau gak sih kalau di Korea ada yang namanya Black Day?

Kalau 14 Februari ditetapkan sebagai Hari Valentine dan 14 Maret adalah Hari Putih, maka warga Korea Selatan punya satu hari lagi pada 14 April yaitu Black Day.
Wah, apalagi tuh black day? Jadi, Black Day adalah hari perayaan buat para jomblo yang enggak dapat hadiah saat Valentine atau yang pernyataan cintanya enggak dibalas saat White Day. Hari itu dinamakan Black Day karena mereka merasa terpuruk atau merana dan merepresentasikannya dengan memakan mi hitam Korea bernama jjajangmyeon.

Para jomblo yang berkumpul untuk makan jjajangmyeon ini juga memakai pakaian serba hitam hingga cat kuku, aksesoris, bahkan sepatu. Jjajangmyeon sendiri adalah mi yang dilapisi pasta kedelai hitam. Mi ala Tiongkok ini dianggap memberi kenyamanan dibandingkan makanan lainnya.

Black Day di Korea Selatan bahkan dirayakan dengan membuat kontes makan jjajangmyeon. Kontes ini mendapat antusiasme yang luar biasa dari para jomblo yang ada di sana. Selain jjajangmyeon, mereka juga biasa memakan apa saja yang berwarna hitam seperti kopi hitam atau kue-kue yang berwarna hitam. Di hari itu, apapun yang mereka pakai dan makan haruslah serba hitam, sama seperti saat White Day yang serba putih.

Senin, 14 Maret 2016

Info

Contoh Formulir Pendaftaran EPS-Topik dan Cara Pengisiannya

Setelah Anda siap untuk bekerja di Korea Selatan dan siap untuk menempuh ujian EPS-Topik dengan bekal bahasa Korea sesuai dengan standar Kurikulum berlaku,Textbook 2013. Sebaiknya Anda juga berlatih dalam mengisi Formulir Pendaftaran EPS-Topik. Karena ini sangat penting Anda kuasai. Jika awalnya salah dalam mengisi Formulir Pendaftaran EPS-Topik, maka selanjutnya Anda akan dianggap mempermainkan dalam proses pendaftaran ujian EPS-Topik. Dan bisa saja Anda kenabacklist, sehingga Anda tidak bisa diterima untuk bekerja di Korea Selatan.

Contoh Formulir Pendaftaran EPS-Topik

Berikut adalah Contoh Formulir Pendaftaran EPS-Topik. Silakan Anda pelajari dengan seksama :
formulir-pendaftaran-eps-topik-cbt-pbt-dan-cara-pengisiannya
Jika Anda ingin download Contoh Formulir Pendaftaran EPS-Topik, silakan klik link download di atas :

Cara Pengisian Formulir Pendaftaran EPS-Topik

Adapun cara pengisian formulir pendaftaran EPS-Topik berdasarkan contoh formulir pendaftaran EPS-Topik diatas adalah sebagai berikut :

고용허가제 한국어능력시험 [EPS-TOPIK] 응시원서

Formulir Pendaftaran Tes Bahasa Korea EPS-TOPIK

Dalam menulis Formulir Pendaftaran Tes Bahasa Korea EPS-Topik, semua item harus ditulis dengan huruf KAPITAL/BESAR, dan sebaiknya gunakan ballpoint warna hitamyang bukan bahan dasar CAIR/GELL.
Adapun item-item Formulir Pendaftaran Tes Bahasa Korea EPS-Topik diantaranya :
① 성 명 = Nama [Nama sesuaikan dengan nama di PASPOR / KTP / IJAZAH terakhir yang digunakan sebagai syarat pendaftaran Tes EPS-Topik. Beda satu hurufpun akan bermasalah, contoh MUHAMAD FAJAR tentu beda dengan MUHAMMAD FAJAR atau MUHAMAD PAJAR].
② 생년월일 = Tanggal Lahir [Tanggal lahir juga samakan dengan data yang di PASPOR / KTP / IJAZAH terakhir yang digunakan sebagai syarat pendaftaran Tes EPS-Topik. Tanggal lahir diisi dengan angka, contoh 01-01-1990].
③ 성별 = Jenis Kelamin [Pilih jenis kelamin yang sesuai dengan cara menghitamkan bulatan, 남성 = laki-laki dan여성 = perempuan].
④ 여권(신분증)번호 = Nomor Identitas Diri Paspor / KTP [Pilih identitas yang digunakan pada saat mendaftar dengan cara menghitamkan bulatan, 여권 untuk Paspor dan신분증 untuk KTP. Lalu isi kolom yang disediakan dengan Nomor Identitas yang dipakai].
⑤ 구직신청분야 = Jenis Industri [Pilih pekerjaan yang Anda tentukan dengan cara menghitamkan bulatan, 제조업 untuk Manufaktur dan어업 untuk Perikanan. Jika Anda sudah memilih Jenis Pekerjaan, maka Anda tidak boleh merubahnya lagi, apalagi daftar kedua-duanya].
⑥ 전화번호 = Nomor Telepon [Silakan isi kolom disediakan dengan nomor telepon / handphone Anda yang masih aktif / yang bisa dihubungi].
⑦ 응시번호 = Nomor Peserta [Untuk nomor peserta, ini sudah terisi / tertulis, jadi Anda tidak perlu mengisinya lagi dan jangan dirubah].
⑧ 시험일시 및 시험장 = Waktu dan Tempat Tes [Sedangkan untuk waktu dan tempat tes Bahasa Korea EPS-Topik, ini akan diumumkan oleh BNP2TKI. Dan biasanya sudah tertera tanggal diumumkannya waktu dan tempat tes Bahasa Korea EPS-Topik pada formulir pendaftaran].
⑨ 여권사진 = Photo [Tempelkan photo berwarna background putih ukuran 3.5 x 4.5. Usahakan photo yang terbaru dan sopan].
⑩ 여권(신분증)사본 = Copy Identitas Diri Paspor atau KTP [Tempelkan copy Paspor atau KTP yang jelas. Disarankan jika Anda mendaftar menggunakan Paspor, sebaiknya Paspor yang ditempel adalah Paspor hasil SCAN].
*서명 = Tandatangan [Sebelum Anda tandatangan, sebaiknya isi dulu titimangsanya (tanggal – bulan – tahun pada saat mendaftar) dengan angka yang berada tepat diatas tempat tandatangan. Setelah itu tandatangan formulir pendaftaran tepat diatas “huruf Tandatangan” yang warna buram].
*응시표 = Kartu Peserta Tes EPS-TOPIK [Isi juga pada bagian Kartu Peserta dan lakukan hal yang sama seperti pada point ① dan  ④ diatas, dan tempelkan juga photo yang sama pada ⑨ 여권사진. Formulir Pendaftaran ini akan dipotong pada bagian Kartu Peserta, yang selanjutnya Kartu Peserta tersebut akan kita bawa ketika Pelaksanaan Tes Bahasa Korea EPS-Topik nanti (JANGAN SAMPAI HILANG)].
Selesai, sebelum disetorkan kepada Panitia EPS-Topik periksa lagi semuanya dan jangan sampai salah. Jika terdapat kekeliruan dalam mengisi, gunakan tip-x untuk menghapusnya

INFO

Berikut Daftar Kebudayaan Sehari-hari Korea Selatan

Jenis-Jenis Salam di Korea (한국의 인사 종류)
1. Salam Bersifat Sopan (정중한 인사)
  • Memberi salam sambil membungkuk badan bagiat atas dengan 45º. (Pada saat bersalaman dengan pak/bu presiden direktur atau mandor pertama kali, waktu mengucapkan terima kasih dan meminta ma’af).
2. Salam Bersifat Biasa (보통의 인사)
  • Memberi salam sambil membungkuk badan bagian atas dengan 30º. (biasanya digunakan pada saat memberi salam kepada atasannya).
3. Salam Bersifat Ringan (가벼운 인사)
  • Memberi salam sambil membungkuk badan hanya sedikit. (ketika bertemu kembali atasannya atau lebih dari dua kali di tempat seperti lorong atau lift).
4. Catatan Untuk Memberi Salam (인사할 때 주의할 점)
  • Tidak sopan kalau memberi salam sambil melambaikan tangan kepada atasan atau rekan kerja yang lebih tua. Tidak sopan kalau memeluk atau menaruh tangannya di atas bahu atasan atau rekan kerja yang lebih tua. Jika memberi salam kepada anak kecil, tidak perlu membengkuk kepala atau badan.
Sapaan di Korea (한국의 호칭)
  1. Di Korea tidak menyebut nama orang yang lebih tua daripada saya;
  2. Walaupun bukan saudara kandung, sering digunakan panggilan seperti 형 (kakak laki-laki bagi laki-laki), 오빠 (kaka laki-laki bagi perempuan), 누나 (kakak perempuan bagi laki-laki), 언니 (kakak perempuan bagi perempuan);
  3. Di perusahaan lebih baik memanggil nama jabatannya seperti 사장님 (pak/bu Presiden Direktur), 반장님 (pak/bu Mandor);
  4. Dan orang Korea kadang memanggil karyawan di rumah makan atau toko dengan menggunakan panggilan keluarga seperti 언니 (kakak perempuan bagi perempuan, 이모 (tante).
Hari Istimewa di Korea (한국의 특별한 날)
1. Ulang Tahun
  • Di Korea sangat mementingkan hari ulang tahun pertama dan ke-60;
  • Hari ulang tahun pertama, yaitu hari kelahiran genap 1 tahun sejak lahir disebut 돌, dan pesta hari ulang tahun ini disebut 돌잔치;
  • Ketika mengadakan돌잔치, orang tua bayi dan sanak saudara berkumpul lalu mengucapkan selamat dan mendo’akan panjang umurnya;
  • Dan hari ulang tahun ke-60 disebut 환갑, waktu 환갑잔치 keluarga dan sanak saudara berkumpul lalu mengucapkan selamat dan mendo’akan panjang umurnya;
  • Pada saat hari ulang tahun di Korea juga biasanya keluarga atau teman-temannya mengucapkan selamat dan mengadakan pesta hari ulang tahun serta menyiapkan makanan yang enak dan kue hari ulang tahun;
  • Dan orang Korea pada umumnya makan 미역국 / sop rumput laut, pada hari ulang tahun.
2. Gaji Pertama
  • Apabila menerima gaji pertama di Korea, memberi hadiah kepada orang tua atau orang-orang yang sering membantu dia;
  • Dan traktir kepada teman-temannya juga;
  • Apabila menerima gari pertama, khususnya memberi pakaian dalam berwarna merah (빨간 내복) kepada orang tuanya supaya orang tuanya tidak kedinginan dan sehat pada musim dingin;
  • Tapi zaman sekarang jarang ada yang pakai pakaian dalam jadi lebih cenderung memberi uang tunai, suplemen atau kosmetik atau pakaian.
Ukuran Sepatu dan Pakaian di Korea (한국의 옷 과 신발 치수)
  1. Ukuran sepatu dan pakaian di Korea berbeda dengan Eropa, Amerika dan Kanada;
  2. Ukuran sepatu biasanya digunakan mm;
  3. Ukuran sepatu bagi perempuan di Korea biasanya dominan 230, 235;
  4. Dan ukuran sepatu laki-laki dominan 270, 280;
  5. Ukuran pakaian perempuan Korea digunakan angka 44, 55, 66, 77 dan bagi laki-laki digunakan abjad bahasa Inggris seperti S, M, L, XL, XXL;
  6. Biasanya kaum perempuan sering memakai ukuran 55, 66 dan kaum laki-laki sering memakai ukuran L, XL.
  7. Di Korea untuk mengukur satuan berat menggunakan 근 (geun) dan satuan luas menggunakan 평(phyeong);
  8. Korea menggunakan satuan kg, g, m² secara hukum, akan tetapi digunakan juga satuan seperti 근 dan평;
  9. 근 biasanya sering digunakan pada saat mengukur berat daging, sayur-sayuran dan buah-buahan, 1근daging adalah 600 g dan 1 근 sayur-sayuran adalah 400 g. Dan satuan 평 juga sering digunakan di Korea. Sering digunakan 평 pada saat mengukur rumah, 1 평 adalah 3.3 m².
Prosedur dan Etika Kunjungan di Korea (한국의 방문 예절 과 방문 절차)
1. Prosedur Kunjungan
  • Menelepon untuk konfirmasi kunjungan;
  • Menentukan jam kunjungan;
  • Mencari tempat kunjungan;
2. Etika Kunjungan
  • Orang Korea biasanya membawa hadiah pada saat mengunjungi rumah orang. Orang Korea menganggap ini sebagai 정 (keterikatan hati dalam hubungan manusia), meskipun hadiahnya sederhana. Tidak beretika bila mengunjungi rumah terlalu malam atau pagi.
  • Kalau di kantor, mengetuk pintu. Kalau di rumah, menekan tombol. Setelah itu tunggu izin masuk. Ketika mengunjungi rumah orang Korea, harus lepaskan sepatu di pintu masuk kemudian masuk ke dalam.
  • Masakan yang sudah disediakan bisa dinikmati asal tidak pilih-pilih makanannya, dan tidak boleh meminta sesuatu yang bersifat tidak beretika.
  • Kunjungannya tidak boleh sampai larut malam, lalu mengucapkan “terima kasih atas undangannya (초대에 대한 감사합니다)” pada saat pulang. Kalau tamu datang ke rumah, menjemput di depan rumah. Dan kalau tamu pulang ke rumahnya, mengantarkan tamu ke depan rumah.
3. Syukuran Rumah Baru di Korea
  • Orang Korea mengundang saudara atau temannya ke rumah yang baru dipindah atau dihuni oleh pengantin. Acara ini disebut ‘집들이 = syukuran rumah baru’. Deterjen (세제) atau tisu gulung (두루마리 휴지) bagus untuk hadiah ’집들이’ Deterjen dianggap bisa mendatangkan rezeki seperti busa, tisu gulung dianggap bisa membawa kelancaran seperti gulungan.
Hari Raya Besar di Korea (한국의 명절)
1. Tahun Baru (설날)
  • Seolnal (설날) adalah hari pertama tahun baru secara kalender bulan, orang Korea merayakan hari tersebut. Sembahyang kepada nenek moyang dan melakukan Saebae (세배) kepada sanak saudara atau sesepuh. Kalau melakukan Saebae (세배) menerima Angpao (세뱃돈) atau mendengar kata-kata harapan dan do’a. Masakan yang paling terkenal pada Seolnal (설날) adalah Teokguk (떡국).
2. Cap Go Meh (정월대보름)
  • Cap Go Meh (정월대보름) adalah tanggal 15 bulan pertama secara kalender bulan, hari ini terbit bulan purnama. Hari ini ada tradisi ‘Jual Panas’ (더위팔기) kepada teman dan makan kacang-kacangan seperti kacang tanah atau walnut (kacang kenari) dan minum-minuman beralkohol dengan harapan tidak sakit telinga sepanjang tahun. Masak nasi bercampur 5 jenis biji-bijian (오곡밥) dan masak dan makan sayur-sayuran yang sudah dikeringkan.
3. Hari Raya Panen (추석)
  • Chuseok (추석) adalah tanggal 15 bulan 8, hari ini disebut juga ‘Palwoldaeboreum’, ‘Hangawi’. Pada hari Chuseok juga berziarah dan sembahyang kepada nenek moyang. Pada hari Chuseok masak nasi yang baru panen dan bikin (송편) ‘Teok yang dibentuk menyerupai bulan sabit’  juga. Keluarga bersama memandang bulan purnama (달맞이). Orang sering ucapkan tentang Chuseok “tak perlu berlebihan, dan tak perlu berkekurangan, hidup itu diharapkan seperti Chuseok’ (더도 말고 덜도 말고 한가위만같아라).
4. Cara Melakukan Salam Terhormat (절하는 )
  • Pada hari raya biasanya memakai Hanbok (한복) khususnya melakukan Jeol. Hanbok adalah pakaian tradisional Korea. Perempuan memakai (치마저고리) = baju bagian atas untuk perempuan. Laki-laki memakai (바지저고리) = baju bagian atas untuk laki-laki. Hanbok tidak mempunyai kancing. Baju bagian atas diikat dengan (옷고름) = tali baju, dan rok atau celana digunakan tali.
Budaya Makan Bersama di Korea (한국의 회식문화)
1. Apa itu Hwesik? (회식이란?)
  • Hwesik adalah acara makan bersama setelah orang-orang berkumpul. Melalui acara ini bisa menjadi akrab dengan orang yang tidak akrab sehari-hari atau orang yang hanya bertemu karena urusan pekerjaan. Dan melalui Hwesik bisa melepaskan stress karyawan, menghapus unsur konflik antar pribadi atau departemen dari perusahaan, maka bisa meningkatkan efisiensi produksi.
2. Etika di tempat minum (술자리 예절)
Kalau kita hadir Hwesik, bukan hanya makan saja tetapi ada juga minum-minuman beralkohol. Jenis minuman beralkohol tergantung dengan menu, bisa minum Soju, kadang minum Bir, ada juga minum Makgeolri. Makgeolri adalah minuman tradisional Korea. Apabila tidak minum-minuman beralkohol dengan alasan agama, lebih baik sebelumnya meminta pengertian kepada orang-orang. Jika terima minuman beralkohol walaupun tidak minum, cium cangkir dulu kemudian menaruh di atas meja, jangan langsung meletakkan cangkirnya di meja.
Kita harus mempunyai etika pada saat minum bersama atasan. Di acara minum bersama atasan, sedikit berubah cara menerima minuman dan cara mengajak minum dibandingkan dengan di acara minum bersama teman atau kawan. Berikut beberapa etika pada saat minum bersama :
  1. Pada saat menuangkan minuman kepada atasan (상사 에게 술을 따를 때). Dengan satu tangan pegang botol dan gagangnya dan dengan tangan yang lain menopang botol lalu tuangkan minuman beralkohol dengan sopan.
  2. Pada saat menerima minuman dari atasan (상사 에게 술을 받을 때). Menggunakan kedua tangan untuk dipegang cangkir atau menopang botol dengan tangan kiri lalu terima minuman dengan tangan kanan dengan sopan, pada saat menerima minuman.
  3. Pada saat minum di depan atasan (상사 앞에서 술을 마실 때). Jangan minum dengan posisi yang berhadapan, balikkan badan atau kepala dari orang yang menuangkan.
Beberapa Budaya Lainnya Masyarakat di Korea
1. Kelahiran (출생)
  • Menurut adat Korea lebih baik tidak mengunjungi rumah bayi yang baru lahir selama 21 hari. Ibunya bersantai sampai pulih sambil makan sop miyeok (미역국), memberitahukan lahirnya bayi dengan memasang tali (금줄) terbuat dari jerami, diikat cabe dan arang-arang di depan rumah.
2. 100 Hari Ulang Tahun Pertama (백일과돌)
  • Mengadakan pesta 100 hari dan ulang tahun pertama ketika menjadi 100 hari dan ulang tahun pertama sejak lahir (돌잔치). Para hadir menyediakan cincin emas (금반지) atau hadiah. Melakukan (돌잡이) untuk memprediksi masa depan bayi.
3. Pernikahan (결혼)
  • Surat undangan pernikahan adalah Cheongcheobjang (청첩장) dalam bahasa Korea. Para tamu memberikan amplop (축의금) dan makan bersama. Akhir-akhir ini lebih cenderung memilih pernikahan gaya barat yang memakai weding dress (웨딩드레스) daripada pernikahan tradisional.
4. Acara Memperingati Nenek Moyang (제사)
  • Apabila anggota keluarga meninggal dunia, mengadakan (제사) pada hari meninggal dunia. Ada hidangan Jesa tradisional, tapi akhir-akhir ini menyiapkan masakan yang disukai oleh almarhum. Jesa yang dilakukan pada hari raya disebut Charyeo (차례).
5. Pemakaman (장례)
  • Lebih baik memakai pakaian berwarna hitam pada saat diundang acara pemakaman. Mengucapkan kepada keluarga almarhum ‘turut berduka cita’ (얼마나 해통하십니까?). Bagi yang akrab mendampingi keluarganya semalaman di rumah almarhum. Secara tradisi dimakan tanah, tapi akhir-akhir ini dikremasi dan disimpan tempat penyimpanan khusus kremasi.

Minggu, 13 Maret 2016

INFO


KOREAN CULTURE DAY 2015


Korean Culture Day (KCD) adalah acara tahunan yang diadakan oleh mahasiswa jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea (BKK),Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, semenjak tahun 2008 .  Sejauh ini, KCD telah dilaksanakan sebanyak tujuh kali dan KCD 2015 menjadi KCD kedelapan sekaligus yang terbesar yang pernah ada, karena di tahun ini KCD juga membuat pre-event yaitu Korean Mini Fair (KMF) dan acara tahun ini akan lebih banyak dan mengundang guest star yang langsung didatangkan dari Korea Selatan.

KCD tahun ini akan diadakan pada 18 April 2015 di Balairung Universtas Indonesia, Depok, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.  KCD 2015 mengangkat tema “Music Brings Us Here”.  Pengambilan tema ini didasari oleh kepercayaan kami selaku panitia pelaksanaKorean Culture Day 2015 bahwa musik adalah bahasa universal yang mampu diterima oleh banyak orang dengan latar belakang, karakter, serta pemikiran berbeda.  Dalam acara ini kami percaya para pengunjung dapat menjadi satu dan terhibur dengan berbagai pertunjukkan dan acara yang kami sajikan.

Dalam Korean Culture Day 2015 akan disuguhkan berbagai pertunjukan seperti Sinden dengan lagu Korea, disusul dengan Talchumyaitu tarian traditional Korea yang akan dibawakan oleh mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Korea, serta penampilan dari  Gukgasarang,yaitu perkumpulan orang-orang Korea yang tinggal di Indonesia dan tergabung dalam komunitas seni tradisional Korea, seperti Samulnori. Selain penampilan-penampilan yang bernuansa tradisional, di KCD 2015 juga terdapat penampilan yang bernuansa modern seperti Singing and Dance Cover KCD 2015 dari para finalis lomba, penampilan paduan suara dari murid-murid TK Little Lamb, Arumba BIPA.  Ada pula parodi yang akan ditampilkan oleh mahasiswa/i BKK UI, dan Taekwonmu, yaitu gabungan seni bela diri Korea (Tekwondo) dengan diiringi musik.  Tidak hanya penuh dengan hiburan, dalam KCD 2015 ini kami juga akan memberikan informasi-nformasi seputar Korea yang berguna dan pastinya menarik bagi para pengunjung lewat sesi talkshow, dengan narasumber yang informatif dan atraktif sehingga sayang untuk dilewatkan.  Lalu di penghujung acara akan ada penampilan dari ERU yang merupakan Guest StarKCD 2015.

Selain pertunjukkan-pertunjukkan seru seperti yang telah disebutkan di atas ,  pengunjung KCD 2015 juga dapat menikmati konten acara kami yang lain yaitu pameran-pameran  yang berkaitan dengan tema KCD 2015 “Music Brings Us Here”, education fair dari universitas-universitas di Korea, dan sesuai tema kami yang berhubungan dengan musik, KCD tahun ini akan membuka Kelas Musik Korea dimana para pengunjung dapat mengenal dan belajar cara memainkan alat musik tradisional Korea. Bukan hanya itu, para pengunjung tidak akan merasa bosan dan kehabisan cara untuk menikmati acara KCD 2015 karena akan ada bazaar yang menjual makanan dan produk-produk Koreaserta Photo Booth Hanbok dimana para pengunjung dapat berfoto dengan baju tradisional Korea yang indah dengan harga yang murah.  Pada tahun ini KCD kembali mengadakan lomba-lomba seru yatu dance and singing cover, fotografi, lomba mirip artis Korea, dan lomba makan Kimchi dengan hadiah yang sangat fantastis.  Setelah acara  Korean Culture Day berakhir, kami akan menyumbangkan 10% dari hasil penjualan tiket ke lembaga yang membutuhkan.

Kami percaya Korean Culture Day 2015 yang bertema “Music Brings Us Here” mampu membuat para pengunjung KCD tahun ini merasa terhibur dan menjadi kenangan yang indah tak terlupakan.  Dan yang terpenting, acara ini tidak hanya dapat membuat setiap pengunjungnya merasa terhibur, tetapi lewat acara ini orang-orang yang datang dapat mengetahui lebih dalam tentang seluk beluk Korea di bidang seni, budaya, serta musiknya.

Sabtu, 12 Maret 2016

INFO

TENTANG KOREA
Telah menjadi kepercayaan umum bahwa manusia Paleolitikum mulai menghuni Semenanjung Korea kira-kira 40.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, meski harus dipastikan lagi apakah mereka betul-betul nenek moyang etnis dari bangsa Korea yang hidup pada masa kini. Sejumlah manusia Paleolitikum hidup di gua-gua, sedangkan yang lain membuat bangunan-bangunan di atas tanah yang rata.
Mereka hidup dari buah-buahan, akar-akaran yang bisa dimakan, serta dari berburu dan menangkap ikan.
Manusia Neolitikum muncul di Korea sekitar 4000 SM, sedangkan tanda-tanda kehadiran aktif mereka berasal dari tahun 3000 SM, yang ditemukan di seluruh Semenanjung Korea.
Dipercaya bahwa manusia Neolitikum merupakan nenek moyang bangsa Korea.
Manusia-manusia Neolitikum tinggal dekat pantai dan tepian sungai sebelum masuk ke daerah pedalaman. Laut merupakan sumber utama makanan mereka.
Mereka menggunakan jaring, kail, dan tali untuk menangkap ikan dan kerang.
Berburu merupakan cara lain untuk memperoleh makanan. Mata panah dan ujung tombak banyak ditemukan di situs-situs Neolitikum. Berikutnya, mereka mulai bercocok tanam menggunakan cangkul dan sabit dari batu, serta batu gerinda.
Penanaman padi dimulai pada Zaman Perunggu, yang pada umumnya dipercaya berlangsung sampai tahun 400 SM di Korea.
Manusia juga hidup di lubang-lubang bertutupkan jerami, sedangkan dolmen dan kuburan batu digunakan sebagai tempat penguburan pada zaman ini.
Ketika pertanian menjadi aktivitas utama, desa-desa terbentuk dan pemimpin dengan kekuasaan tertinggi muncul. Hukum menjadi sesuatu yang diperlukan untuk mengatur masyarakat.
Di Gojoseon (2333 SM –108 SM) kitab undang-undang yang terdiri atas delapan pasal mulai digunakan, namun hanya tiga pasal yang diketahui sampai sekarang: Pertama, barangsiapa membunuh orang lain akan dibunuh. Kedua, barangsiapa yang melukai anggota badan orang lain harus menggantinya dengan memberikan padi.
Ketiga, siapa mencuri milik orang lain akan menjadi budak dari korban pencurian tersebut.
image
Taman Dolmen di Suncheon
Dolmen prasejarah dan peninggalan-peninggalan lain dipamerkan baik di tempat terbuka maupun di dalam ruangan sepanjang Danau Juam.
Taman ini merupakan taman pertama Korea yang khusus digunakan sebagai tempat bagi batu-batu nisan kuno ini.
Perumahan
Hanok, rumah tradisional Korea, memiliki bentuk yang tidak berubah dari masa Tiga Kerajaan sampai akhir periode Dinasti Joseon(1392 –1910).
Ondol, sistem pemanasan bawah lantai khas Korea, digunakan untuk pertama kalinya di daerah utara. Asap dan panas yang dihasilkan oleh kompor-kompor dapur di atas tanah disalurkan melalui pipa asap yang dibangun di bawah lantai. Di daerah selatan yang lebih hangat, ondol digunakan bersama dengan lantai kayu. Bahan baku utama rumah-rumah tradisional adalah tanah liat dan kayu. Giwa, atau genteng atap beralur hitam, dibuat dari tanah, biasanya tanah liat warna merah.
Kini, istana kepresidenan disebut Cheong Wa Dae, atau Rumah Biru karena rumah ini memiliki atap dengan genteng berwarna biru.
image
Ondol
Dalam pengertian modern, kata ini mengacu pada segala jenis sistem pemanasan bawah lantai atau ruangan yang mengikuti cara tradisional di mana orang makan dan tidur di lantai.
Hanok dibangun tidak menggunakan paku, tetapi kayu-kayunya disatukan menggunakan pasak-pasak kayu.
Rumah-rumah untuk kaum kelas atas terdiri dari sejumlah bangunan terpisah, satu untuk menampung wanita dan anak-anak, satu untuk kaum laki-laki dalam keluarga dan tamu-tamu mereka, dan bangunan lain untuk para pembantu, yang kesemuanya dikelilingi oleh sebuah tembok. Tempat ibadah keluarga untuk menghormati arwah nenek moyang dibangun di belakang rumah.
Sebuah kolam dengan bunga teratai kadang-kadang dibuat di depan rumah di luar tembok.
Bentuk rumah-rumah ini berbeda antara daerah utara yang lebih dingin dengan daerah selatan yang lebih hangat. Rumah-rumah sederhana dengan lantai berbentuk persegi panjang, dapur, serta sebuah kamar di tiap sisinya berkembang menjadi rumah berbentuk huruf L di daerah selatan. Hanok pada perkembangannya berubah bentuk menjadi mirip huruf U atau kotak yang mengelilingi sebuah halaman.
Dari akhir era 1960-an, pola rumah Korea mulai berubah cepat seiring dengan dibangunnya bangunan-bangunan apartemen bergaya Barat. Apartemen-apartemen tingkat tinggi telah menjamur di seluruh Korea sejak era 1970-an, namun sistem ondol tetap populer dengan pipa air panas menggantikan pipa asap di bawah lantai.
image
Desa Tradisional Namsangol di pusat kota Seoul
Pakaian
Rakyat Korea menenun kain dengan rami dan tanaman ararut (arrowroot) serta beternak ulat sutera untuk menghasilkan kain sutera.
Pada zaman Tiga Kerajaan, laki-laki memakai jeogori (semacam jas), baji (celana panjang), dan durumagi (mantel luar) dengan topi, ikat pinggang, dan sepasang sepatu.
Para wanita memakai jeogori (semacam jas pendek) dengan dua pipa panjang diikat untuk membentuk otgoreum (simpul), rok dengan panjang dari pinggang sampai ke bawah yang menutupi sekeliling tubuh bernama chima, sebuah durumagi, beoseon (kaos kaki katun warna putih), dan sepatu berbentuk seperti perahu.
Pakaian ini, dikenal dengan nama Hanbok, telah diturunkan selama ratusan tahun dengan bentuk yang hampir tidak pernah berubah baik untuk laki-laki maupun perempuan, kecuali dalam hal panjang jeogori dan chima.
Pakaian gaya Barat mulai dijual di Korea pada Perang Korea (1950 –53), dan pada masa proses industrialisasi yang berlangsung cepat di era 1960-an dan 1970-an, terjadi penurunan penggunaan Hanbok karena dianggap kurang tepat digunakan untuk keperluan santai.
Namun, akhir-akhir ini para pecinta Hanbok telah berkampanye demi menghidupkan kembali Hanbok dan memperbaiki modelnya supaya lebih sesuai untuk dipakai dalam lingkungan modern.
Beberapa warga Korea masih memakai pakaian tradisional Hanbok, namun hanya terbatas pada hari-hari libur tertentu seperti Seollal dan Chuseok, serta pada pesta-pesta keluarga seperti Hwangap, perayaan ketika orangtua memasuki usia 60 tahun.
image
Pakaian tradisional Hanbok
Makanan
image
Makan malam tradisional lengkap
image
Para ibu rumah tangga sedang membuat kimchi
Di antara tiga unsur dasar kehidupan –rumah, pakaian, dan makanan –perubahan dalam hal kebiasaan makan memberikan pengaruh paling besar bagi rakyat Korea.
Nasi tetap menjadi makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Korea, namun di antara generasi muda, banyak dari mereka yang lebih memilih makanan ala Barat.
Nasi biasanya disertai oleh berbagai macam makanan sampingan, terutama sayur-sayuran dengan banyak bumbu, sop, sayuran berkuah, dan daging.
Makanan tradisional Korea tidak akan lengkap tanpa kimchi, yakni campuran bermacam sayuran beracar seperti kubis cina, lobak, bawang hijau, dan ketimun. Jenis-jenis kimchi tertentu sengaja dibuat pedas dengan tambahan bubuk cabe merah, sedangkan jenis yang lain dimasak tanpa cabe merah atau dimasukkan ke dalam cairan yang gurih.
image
Kimchi Baechu
Meski demikian, bawang putih selalu digunakan untuk memasak kimchi untuk menambah kelezatannya.
Pada akhir bulan November atau awal bulan Desember, keluarga-keluarga Korea pada zaman dahulu mempersiapkan kimchi dalam jumlah memadai untuk sepanjang musim dingin yang panjang. Kimchi disimpan dalam guci besar dari tanah liat, yang kemudian ditanam sebagian di tanah demi menjaga suhu dan rasanya.
Di Korea masa kini, para ibu rumah tangga sering tidak punya waktu untuk membuat kimchi, atau tanah luas di luar rumah yang diperlukan untuk menyimpan kimchi dalam jumlah besar.
Walau demikian, kimchi tetap menjadi bagian penting gaya hidup masyarakat Korea:
perusahaan-perusahaan yang membuat makanan yang difermentasi dan perusahaan lainnya yang menjual kulkas khusus untuk kimchi mampu meraup keuntungan dalam waktu cepat.
Selain kimchi, doenjang (pasta kedelai), dengan unsur-unsurnya yang mampu melawan kanker, telah menarik perhatian para ahli gizi masa kini. Masyarakat Korea pada zaman dahulu biasa membuat doenjang di rumah dengan merebus buncis warna kuning, mengeringkannya di tempat yang teduh, memasukkannya ke dalam air garam, dan mengawetkannya dengan menaruhnya di bawah sinar matahari.
Akan tetapi, hanya sedikit keluarga yang masih menerapkan proses pembuatan seperti ini;
sebagian besar cukup membeli doenjang buatan pabrik.
image
Bulgogi, makanan dengan daging sapi paling populer di Korea
Di antara makanan-makanan berdaging, bulgogi (biasanya daging sapi) yang telah dibumbui dan galbi (iga sapi atau babi) merupakan yang paling disukai baik oleh masyarakat Korea sendiri maupun orang asing.
image
image
Ddeokguk
Telah menjadi tradisi Korea untuk memulai Tahun Baru dengan memakan semangkuk besar sup kue beras untuk membawa keberuntungan